“Galau-Galau Syariah”
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Ada waktu dihidup seolah terasa tak berarti lagi. Ada juga waktu di mana pikiran telah direnggut oleh rasa putus asa. Semangat dan gairah untuk menjalani hidup pun lantas padam.
Tidak jarang ketika sudah tak sanggup menahan keterpurukan tersebut, Mama jadi terpengaruh melakukan hal-hal yang menyalahi perintah Allah SWT yang sepatutnya tidak dilakukan. Di samping itu, agama Islam melarang umatnya berlarut-larut dalam kesedihan. Kira-kira, kenapa ya?
Meskipun begitu, kita nggak perlu langsung sedih. Hal ini karena Allah sejatinya Maha Mengetahui dan Maha Melihat segala hal yang telah dikerjakan hamba-hamba-Nya, sekalipun itu yang terucap dalam kalbu. Hal ini seperti yang telah dijelaskan dalam Surah Fatir ayat 38 dan Surah Al-Baqarah ayat 29. Allah SWT berfirman,
إِنَّ اللَّهَ عالِمُ غَیْبِ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ إِنَّهُ عَلیمٌ بِذاتِ
الصُّدُور
Innallāha 'ālimu gaibis-samāwāti wal-arḍ, innahụ 'alīmum biżātiṣ-ṣudụr.
Artinya: “Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di Bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” (QS. Fatir, [35]:38).
Alasan nggak perlu galau dalam Islam berikutnya adalah karena Allah Maha Mendengar. Sedih dan gundah itu manusiawi banget ya. Dengan menangis, malah bisa merasa lebih tenang dan hal yang mengganjal di hati bisa sedikit terangkat.
Nah, akan lebih baik lagi kalau keluh kesah yang dialami adukan kepada Allah SWT. Hal tersebut telah dicontohkan oleh Nabi Yakub AS ketika berpisah dengan putranya, Nabi Yusuf AS.
Firman Allah dalam Surah Yusuf ayat 86 yang berbunyi,
قَالَ إِنَّمَآ أَشْكُوا۟ بَثِّى وَحُزْنِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Qāla innamā asykụ baṡṡī wa ḥuznī ilallāhi wa a'lamu minallāhi mā lā ta'lamụn.
Artinya: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya." (QS. Yusuf, [12]:86).
Sedih secukupnya aja yaa .Tidak hanya itu, sedih yang berkepanjangan juga mampu meredupkan semangat dan tekad untuk mengubah nasib/keadaan menjadi lebih baik. Jangan lupa dibarengi dengan doa.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn.
Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina'.". (QS. Ghafir, [40]:60).
Perlu ingat bahwa Allah SWT mengabulkan doa hamba-hamba-Nya melalui tiga cara, di antaranya:
- Pertama, Allah akan langsung mengabulkan permohonan doa hamba-Nya pada saat itu juga;
- Kedua, Allah menunda pengabulan doa hamba-Nya;
- Ketiga, Allah kabulkan permintaan hamba-Nya dalam bentuk lain yang jauh lebih baik
Alasan nggak perlu galau juga karena Allah SWT selalu menyayangi kita.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ
Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat, maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-(Nya)." (QS. Fussilat, [41]:46).
Semoga bermanfaat, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Penyunting : Ajeng Nur Annisa
Komentar
Posting Komentar