"Masih Adakah Taubat Untukku?"

      Ketika ditanya Masihkah ada taubat untuk ku? Jawabannya tentu saja masih. Allah SWT. berfirman, Mereka yang bertaubat kemudian beriman dan beramal sholeh nanti Allah akan gantikan keburukan-keburukan mereka itu menjadi kebaikan-kebaikan. Status nya diganti, yang sebelumnya statusnya itu keburukan-keburukan, Allah ganti menjadi kebaikan- kebaikan. Dan Allah SWT. Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ketika sudah yakin bahwa Allah maha penerima taubat, sebesar apapun dosa kita maka kita perlu tahu ilmunya. Terdapat kisah dari seseorang yang bertaubat yaitu ada seseorang yang telah membunuh 99 orang kemudian terbesit dalam hatinya ingin bertaubat, tapi dia gatau caranya. Nah orang tersebut bertanya dia harus menemui siapa yang kira kira bisa membimbingnya untuk bertaubat pada Allah. maka dia diarahkan kepada seorang ahli ibadah (orang Sholeh) lalu dia bertanya “apakah ada tobat untukku?” lalu dijawab “tidak ada taubat untukmu, dosamu sudah terlalu besar”. 

Seseorang yang baru mau taubat digituin langsung marah, lalu dibunuhlah orang tadi sehingga genaplah 100 orang yang dia bunuh. Inilah pentingnya semangat ibadah itu harus di barengi dengan ilmu pengetahuan, jika tidak nanti rugi sendiri dan akibatnya bisa fatal. karena keterbatasan pengetahuan. Lanjut cerita diatas, dikisahkan dalam kisah itu dia tidak berhenti maka dia ditunjukkan lagi kepada seorang yang berilmu. kemudian diceritakan kisahnya kemudian dijawab, “selama engkau masih bernyawa, masih bernapas ya kau masih punya peluang untuk bertaubat” Cuma nanti di tunjukin caranya disebutkan dia harus meninggalkan kampungnya karena lingkungannya yang membentuk dirinya, pergilah ke kampung yang lain karena di sana banyak orang-orang shaleh yang nanti mudah-mudahan bisa membimbing, mengarahkan, dan mempengaruhi dirinya. dan sebutkan dia langsung melakukan perjalanan ke desa itu kemudian meninggal. itu menunjukkan bahwa memang perlu ada mentornya / ada ustaz yang membimbing karena kalau nggak nanti bisa fatal                               akibatnya.

Lanjut, apa itu Taubat Taubah secara bahasa menunjukkan kepada kata kembali/ balik lagi. Ada pengertian yang lain juga taubah itu berarti meninggalkan dosa dalam semua bentuknya. Kemudian, secara istilah berarti meninggalkan dosa karena keburukannya/ karena kita tahu itu dosa/ karena kita tahu itu  buruk. Selain dari pengetahuan, dosa juga bisa diketahui dari rasa / feeling kita. Dikatakan taubat karena adanya penyesalan. Lalu, berazam untuk Meninggalkannya karena Allah, bukan karena yang lain. Kemudian, menutup peluang peluang yang bisa mengarahkan ke dosa-dosa yang pernah dilakukan. Dari sini, dapat disimpulakn bahwa sesungguhnya taubat dalam syariat itu adalah penyesalan atas maksiat karena memang itu maksiat, disertai dengan azam untuk tidak kembali lagi / tidak mengulanginya sekuat kemampuannya (jika balik lagi ya taubat lagi, taubat lagi. Lalu apakah kaya main-main? Kalau yang main-main itu yang tahu diri kita sendiri, benar dengan taubatnya atau dia hanya sekedar main main. Tapi jatuh pada kesalahan yang sama itu bisa saja terjadi).

Syarat Syarat Taubah :

Taubat hukumnya wajib, bahkan nabi mengingatkan dalam sebuah Hadist , Nabi bertaubat/ ber-istighfar, “ ya Allah sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah dalam setiap hari itu 100x”

-          Jika Dosanya kepada Allah, maka syaratnya itu ada 3, yaitu :

a.       Syarat pertama adalah melepaskan dan meninggalkannya baik dosa iru kecil ataupun dosa itu besar.

b.      Ada penyesalan dan ada kesedihan ketika melakukan itu. Ada ketidaknyamanan, gelisah terkait dosa yang diperbuat.


c.       Ada azzam yang benar,yang jujur untuk meninggalkannya dan bener-bener ga akan balik lagi/tidak akan mengulanginya lagi. Hal ini gada yang tahu kecuali kita sendiri yang tahu kita benar-benar ingin taubat atau hanya main-main. Hal ini urusan kita dengan Allah.

Nah syarat-syarat diatas itu adalah jika dosanya kepada Allah, namun jika dosa itu berkaitan dengan hak-hak kemanusiaan maka kepada pelaku dosa ini hendaklah ia menyelesaikan dulu urusan itu kemudian dia bertaubat atas dosa itu. Misalnya : dulu ketika dikantin sekolah makan gorengan 5 tapi bayarnya Cuma 2, maka selesaikanlah itu karena jika tidak diakhirat nanti akan ditagih. Tapi jika misal orangnya sudah tidak ada bagaimana? Maka usahan dulu, mungkin ada ahli warisnya yang bisa di hubungi. jika tidak bisa, diberikan solusi melalui sedekah sejumlah harta yang terpakai disedekahkan dan pahalanya untuk orang yang mungkin pernah kita dzolimi. Maka dosa kepada manusia itu lebih sulit taubatnya dibanding dosa kepada Allah. Maka selesaikan segalanya di dunia, karena jika dibawa keakhirat itu akan repot, tidak bisa kita nego bahasanya.

Dalam Hadist :

“orang-orang yang beriman, ia melihat dosa-dosanya itu seperti ia duduk dibawah gunung, ia sangat khawatir jika gunung itu jatuh dan menimpah dia. Tapi orang-orang pendosa, yang biasa dengan dosa-dosa itu melihat dosa-dosa iru seperti lalat yang hinggap di hidungnya (dianggap remeh)” Maka itu perlulah kita melatih cara pandang kita terhadap dosa. Jika persepsi kita seperti orang yang beriman, maka insya Allah kita akan aman. Tapi kalau cara pandang kita seperti para pendosa maka khawatirlah kita.

Diskusi

1. Jika kita kembali melihat dalam sejarah yaitu pada saat nabi Musa di kejar oleh firaun. Kan waktu ia ingin ditenggelamkan oleh Allah ia sempat ingin taubat. Tapi tidak diterima oleh Allah, itu kenapa Ustadz? Bukankah allah menerima semua taubat umat nya ?

Jawaban : Terdapat dalam Surah yunus ayat 90-92. taubatnya itu tidak tulus, jadi bukan Allah tidak menerima taubatnya tapi Allah tahu jika itu taubat tidak tulus (seperti seorang pencuri yang ketahuan). Maka Allah bantah taubatnya.


2.  Kan tadi dikatakan bertaubat berarti harus kembali dan jangan mengulanginya lagi tapi kalo dipikir-pikir, ada orang misalnya malamnya berbuat zina, lalu siangnya dia solat bertaubat, malamnya zina lagi, siangnya taubat lagi. Bukankah itu tetap diampunkan karena Allah itukan maha pengampun. Seharusnya bagaimana juga tetap diampuni. Kita juga diberikan surat yang dijanjikan oleh Allah dlam Q.S. Al-Baqarah ayat terakhir “ Ya Allah ampunilah kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau melakukan kesalahan.” Jadi kita itu sudah minta maaf terlebih dahulu dalam Al-Quran. jadi masa tidak dimaafkan? Berkaitan dengan penanya pertama, saya pernah dengar dari Hadist imam Tarmizi, Jibril bercerita kepada nabi bahwasanya waktu firaun mau bertaubat mulutnya itu disumpal dengan tanah jadi sebelum mengucapkan Lailaha Illallah sudah disumpal dengan tanah. Karena jibril tidak terima orang seperti dia itu diterima taubatnya oleh Allah.

Jawaban : iya betul. Dosa, taubat, dosa lagi, taubat lagi. Allah akan ampuni, Tapikan kita gak bisa menginterpensi Allah. Saya tidak bilang tidak diampuni, para ulama menyebutkan syarat-syarat itu, kejujuran dalam kita bertaubat sehingga nanti kita tidak terkesan main-main. Disebut main-main juga bukan kita yang memvonis orang itu main main atau tidak, kita tidak punya wewenang itu. Yang tahu kita jujur atau tidak itu ya kita sendiri. Kemudian dalam Al-Baqarah itu janganlah hukum kami, yang kami lupa/lalai. Dan kita kan memang punya sifat itu. Manusia memang tidak ada yang tidak berdosa, semua pernah salah. Hak progatif mengampuni itu allah bukan kita, apakah orang yang istighfar langsung Allah ampuni ya kita tidak tahu. Yang jelas dari informasi yang kita terima peluang pengampunan itu ada. Dan tidak perlu taubat sebenarnya kalau Allah mau mengampuni orang, kalau Allah mau. Kan Allah malik, terserah Allah saja. Kemudian makna kesalahan dalam al-baqarah itu berarti kesalahan yang tidak diniatkan, tidak ada perencanaan terus jatuh pada kesalahan. Jadi jika adanya perencanaan atau ketidaksengajaan. Untuk yang firaun itu, Allah abadikan dia sudah menyebutkan dan diabadikan dalam Al-Quran. jika tidak sempat disebutkan maka tidak mungkin diabadikan dalam Al- Quran surah Yunus ayat 90. Wallahu Alam

3. Apakah Allah SWT masih menerima taubat jika mereka sudah berzina dan bagaimana jika mereka sudah bertaubat tuh pak ustadz tapi mereka masuk melakukan dosa terus menerus ustadz? Apakah Allah mengampuni dosa yang berulang  ?  Terkadang kita sudah menyesal dan taubat, tetapi keesokan harinya atau dipekan depan atau di bulan depan kita ulangi lagi. Pernah dengar ceramah katanya itu mempermainkan Allah... Mohon nasehatnya tadz agar hati bisa benar benar bertaubat.

Jawaban : iya, jika terjadi pengulangan taubat saja lagi. Gada larangan kita untuk ga bertaubat. Jatuh, taubat lagi, jatuh, taubat lagi. Allah kan Maha Pengampun. Terkait dosa-dosa, makanya nabi itu mengingatkan, kalau engkau berbuat dosa, jangan diumbar. Sudah Allah tutupi janganlah diumbar. Lalu apakah masih diampuni kalau ngulang lagi ? ya InsyaAllah, kita gatau apakah diampuni atau tidak, tapi kewajiban kita ya minta ampun Allah. Kesempatan taubat itu selama nyawanya belum samapi ditenggorokan itu masih terbuka peluang taubatnya, atau sebelum matahari terbit dari Barat (kiamat). Tapi ya jangan tunggu 2 itu, bersegeralah bertaubat.

 

4.  Izin bertanya terkait dosa syirik, apakah kaum Syiah termasuk dosa syirik? Lalu klo syirik bagaimana sikap kita menanggapi nya? Dan jika tidak syirik alasannya apa ya ustadz?

Jawaban : syiah itu ga satu, ada yang melampaui batas (menghina para sahabat) ada syiah yang tidak mengkafirkan para sahabat. Kalo syirik nanti ada ciri-ciri syirik itu. Kesyirikan, seperti apa dosa-dosa syirik itu harus ditafsir/ dirinci tidak bisa langsung menuduh. Bahkan pelaku syirik pun kata para ulama juga gabisa langsung di judge, perbuatannya mungkin syirik, tapi apakah orangnya langsung syirik? Belum tentu. Jadi tidak bisa langsung kita tuduh musyrik ketika melakukan kesyirikan. Kenapa? Karena bisa jadi ketidaktahuan atau bisa jadi ilmunya belum sampai ke dia. Terkait syiah pembahasannya panjang, tapi kalo yang mencaci para sahabat itu jelas diluar islam, bukan lagi syirik, itu sudah murtad.

Semoga Bermanfaat....

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Sumber : Resume Kajian Departemen KIIK

Penyunting : Ajeng Nur Annisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Menjaga Sikap Istiqomah"

"Hijrah Kekinian Diera Milenial"

"Silaturrahim Akbar FOSSI FH Unila"