“PERISTIWA ISRA MI’RAJ, PERJALANAN AGUNG YANG PENUH HIKMAH”
Isra Mi'raj adalah titik tolak perubahan, Isra Mi’raj berarti membahas mengenai surah Al- Isra ayat 1 yang artinya : Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al Isra:1).
Pada ayat diatas, kalimat
yang telah Kami berkahi
disekitarnya, yg menurut para ulama ada 2 maknanya,
di sekitar bisa berarti tempat, atau disekitar berarti di seputar. Jadi
memiliki dua makna, yaitu :
- disekitar
dimaknakan tempat (artinya disekitar Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha Allah berkahi).
- disekitar dimaknakan disekitar pembahasan (artinya,
semua yang terlibat
disekitar masalah Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha maka InsyaAllah ia berada dalam keberkahan).
Kejadian
yang mendahului sebelum Rasullulah di isra mi’raj kan itu adanya tahun
kesedihan. Dimana ditahun itu
meninggal paman beliau, Abu Thalib. Kemudian meninggal istri beliau tercinta,
ibunda Khadijah R.a. meninggal dua orang yang paling gigih membela dakwah.
Selain
itu, terjadi pemboikotan selama 3 tahun. Inilah rentetan tahun yang menyebabkan kesedihan. Peristiwa yang terjadi menjelas isra mi’raj adalah dakwah
Rasulullah keluar dari Mekkah. Kita
tahu bahwa ke Ta’if beliau mendapakan sambutan yang tidak menyenangkan, bahkan beliau mendapati lemparan batu
sampai kaki beliau berdarah dan pelipis beliau
terkena batu sampai
mengeluarkan darah.
Tidak
tega dengan keadaan Rasul yang sedemikian rupa, para malaikat minta izin ke
Allah untuk menimpahkan 2 gunung ke yang ada di Bani Tsaqif itu
sependuduknya yang telah melemparkan
batu ke Rasul. Kemudian dikabulkan oleh Allah, dengan syarat mendapatkan persetujuan dari Rasul. Ketika
datang malaikat kepada
Rasulullah dan meminta
persetujuan Rasulullah,
namun rasulullah melarangnya, justru Rasulullah berharap akan datang / lahir generasi
yang menerima dakwah.
Peristiwa lainnya adalah adanya beberapa pribadi
yang menyambut dakwah Rasul,
seperti :
·
Suwaid bin Shamit
·
Abu Dzar al-Ghifari
·
Thufail bin Amr ad-Dausi
·
6 orang dari Yatsrib
Kemudian,
setelah malam harinya, terjadi perjalanan dari Mekkah ke palestina menempuh jarak yang sangat jauh, dalam perjalanan
normal membutuhkan waktu berhari-hari, tapi ini ditempuh dalam waktu hanya semalam. Tidak sampai di situ,
kemudian mi’raj dari Masjidil Aqsha
setelah mengimami sholat para nabi, dan nabi Muhammad naik ke langit, dan
bertemu para nabi,
·
Langit 1 : Nabi Adam As
·
Langit 2 : Nabi Yahya
dan Isa As
·
Langit 3 : Nabi Yusuf
As
·
Langit 4 : Nabi Idris As
·
Langit 5 : Nabi Harun
As
·
Langit 6 : Nabi Musa As
·
Langit 7 : Nabi Ibrahim As
Setelah
langit ke tujuh masuk ke Sidratulmuntaha, tempat paling tinggi. Kemudian
rasulullah masuk ke Sidratulmuntaha
itu sendiri. Dialog antara Rasulullah itu diabadikan di Lafaz Tahiyat. Ketika Allah mengucapkan doa
keselamatan kepada Rasul, Rasul meminta jangan
berhenti di Rasul, tapi juga pada umatnya.
Oleh-oleh dari Mi’raj, Rasul
diberi 3 hal,
1.
Solat 5 waktu
2. Diberikan penutup
surah Al-baqarah
3. Diberi
ampunan kepada siapapun dari umatnya yang tidak menyekutukan Allah. Jadi selama seseorang itu tidak berbuat
syirik, dengan mempersekutukan allah pada siapapun maka dia
berpeluang mendapatkan ampunan Allah
SWT.
Isra Mi’raj merupakan titik tolak perubahan
menuju Islam Kaffah.
Surat Al-Isra, membahas
:
1.
Terkait peristiwa Isra nabi
2. Terkait Bani Israil
3. Menegaskan bahwa
Al-Quran adalah petunjuk
yang lurus.
4. Isyarat
pergantian kepemimpinan dari kaum pengkhianat, pembunuh para Nabi (Yahudi) ke kaum yang berakhlak
mulia (muslim).
Di pertemukannya Rasulullah SAW dengan para nabi ini juga
menjadi penegasan bahwa Risalah
islam ini bukan risalah yang diada-adakan oleh Nabi Muhammad SAW, tapi dia adalah
kelanjutan dari risalah yang dibawa
oleh para nabi dan
Rasul terdahulu.
Pelajaran yang dapat diambil
dari perjalanan Isra Mi’raj adalah
:
- Perkuat iman
Maha suci Allah dari sifat lemah.
Abu
Bakar ra diberi gelar “Ash-Shiddiq” karena ketika paginya, Rasulullah menyampaikan berita bahwa Nabi telah
diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram
ke Masjidil Aqsha kemudian dari Masjidil Aqsha ke Sidratulmuntaha. Maka
para pembesar Qurais saat itu yang
belum islam, semuanya seperti memiliki amunisi untuk menjatuhkan Nabi karena ga mungkin ada orang waras yang
membuat pengakuan seperti Rasul,
salah satu yang diincar kaum qurais adalah abu bakar Ash-shiddiq, jadi kalo Abu Bakar
sudah goyah keimanannya maka yang lain insya Allah goyah.
Ternyata ketika disampaikan kepada Abu Bakar, Abu Bakar mengatakan
“jika itu benar dari Muhammad, lebih
dari itu saya percaya”. Jadi dari sini kita juga mendapatkan pelajaran bahwa apa yang tidak bisa terdetailkan di
pikiran kita, ya tidak usah dipaksa
didetailkan, yang bisa kita imani secara global, ya kita imani saja secara global.
- Mendirikan Sholat
Pelajaran penting
berikutnya adalah bagaimana kita mendirikan Sholat,
bahkan sholat ini menjadi indikator baik nya
kehidupan. Dalam solat itu bolehkah kita bicara diluar bacaan sholat? Gaboleh, kita hanya boleh melakukan gerakan
sholat dan hanya boleh mengucapkan
bacaan – bacaan Sholat, diluar itu tidak boleh. Menjadi pelajaran juga dalam kehidupan kita, sebisa mungkin,
dalam kehidupan kita, seperti tangan kita hanya
melakukan apa yang Allah halalkan, lisan kita mengucapkan apa yang Allah bolehkan
saja, diluar itu yag tidak
penting-penting amat ya tidak perlu.
Kalau dikatakan bahwa Sholat itu nanti amal pertama yang dihisab kalau
dia baik, baik seluruh amal. Kalau
dia buruk, buruk seluruh amal, ini juga berlaku di dunia. Kalau Sholatnya baik Insya Allah amal yang lain itu dapat berpotensi baik/ berpotensi menjadi baik, dan sebaliknya.
Bermakna juga menajaga pelaksanaan Sholat, mensucikan hati sebelum
Sholat, bukan hanya mensucikan
anggota badan dengan wudhu, tapi juga mensucikan hati kita dari segala
hal-hal yang mengganggu solat kita.
Selanjutnya yang perlu di perhatikan dalam sholat yaitu menjaga kekhusukan sholat, Menghadirkan kebesaran Allah dalam setiap gerakan shalat.
Dan yang terakhir
adalah menjadikan sholat sebagai
penolong.
Isra
Mi’raj juga kembali memurojaah pengetahuan kita terkait dengan Masjidil Aqsha.
-
Masjidil Aqsha ini adalah kiblat pertama umat islam.
Allah SWT berfirman dalam
Q.S. Al-Baqarah ayat 142
:
ٌْا الَّ ِتِ ْبل´ ِت ِي ُن ع ْن ً ّٰلى ُي ْن ها النَّا ِس ه ´ن السف´ ´ي ۤا ُء س ´ْقُ ٌْل كانُ
عل´ ْْ ´يا
142. Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata,
“Apakah yang memalingkan mereka
(Muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?”
Terjadi
perubahan kiblat dari semula di Masjidil Aqsha ke masjidil Haram. Dan memang Allah memilihkan kepada Nabi
Muhammad itu kiblat yang lebih beliau sukai
yakni Mekkah (Ka’bah). Hal ini menegaskan bahwa memang Masjidil Aqsha itu adalah
kiblat yang pertama umat islam.
-
Al Quds
Al-Quds
ini juga kota ketiga yang dianjurkan oleh baginda Nabi untuk dikunjungi. Tentunya ini kondisinya ketika dulu
sebelum di jajah oleh israel. Untuk kondisi sekarang
yang masih terjajah maka pilihannya agak rancu. Tapi ini adalah recomended oleh rasulullah untuk
dikunjungi, Masjidil Haram, Masjidil Aqsha dan
Masjid Nabawi (ada tiga).
- Bumi para nabi yang penuh berkah
Ketika kita membahas mengenai Isra Mi’raj ini, mudah-mudahan ketika kita terlibat atau melibatkan diri dalam pembahasan al-Aqsa ini kita mendapatkan keberkahan dan melibatkan diri dalam pembahasan Al-Aqsa.
Sumber : Resume Kajian Departemen KIIK
Penyunting : Ajeng Nur Annisa
Komentar
Posting Komentar